Pitching adalah strategi untuk mengkomunikasikan ide-ide baru dan mencoba untuk mendapatkan dukungan audiens untuk ide-ide Anda. Untuk dapat mengoptimalkan pitching.
Apa Itu Pitching?
Singkatnya, pitching adalah aktivitas meyakinkan orang lain. Dalam dunia bisnis, fungsi pitching adalah untuk meyakinkan pihak lain, seperti calon klien, klien, mitra bisnis, atau calon investor.
Contoh penerapan pitching adalah saat Anda mengajukan produk bisnis Anda kepada calon pelanggan melalui software HRM, atau saat Anda mengajukan proposal bisnis rintisan kepada calon investor. Promosi bisnis perlu memberi audiens Anda pemahaman yang jelas tentang rencana atau tujuan Anda untuk mendapatkan pembelian.
Praktik saat melempar adalah Anda harus mengumpulkan dan berbagi dengan audiens Anda penelitian yang relevan atau memberikan visi yang menarik. Ketika Anda tampil efektif, Anda dapat memotivasi dan membujuk audiens Anda untuk mengikuti ide Anda dan mewujudkannya.
Tujuan utama dari pitching adalah untuk memperkenalkan merek, produk, perusahaan, atau layanan Anda dengan membuat presentasi singkat kepada audiens.
Strategi Melakukan Pitching Dengan Efektif
Pitching membutuhkan pengalaman dan latihan. Hasil pitching hanya bisa 10% berhasil. Maka Anda perlu mengetahui strategi ampuh untuk meningkatkan pelanggan, antara lain:
Langkah pertama, kenali audiens Anda. Tidak mungkin memulai pitching dan langkah selanjutnya jika Anda tidak tahu siapa audiens Anda.
Dalami Masalah Client
Carilah hal-hal yang bisa menjadi ‘irisan’ antara Anda dan mereka. Anda bisa mulai dengan mencari tahu demografis mereka; meliputi usia, jenis kelamin, budaya (pengetahuan, perilaku, agama, tingkat pendidikan, dan sebagainya). Ketika Anda memahami klien, Anda dapat mulai mengembangkan proyek yang sesuai dengan kebutuhan klien
Baik Anda melakukan pitching dengan klien, investor, atau rekan kerja, Anda harus menyesuaikan gaya tubuh, bahasa, dan penampilan Anda. Kemudian Anda dapat mengetahui apa yang mereka yakini benar atau salah untuk nilai-nilai tertentu.
Menggunakan Data Informasi Dalam Pencapaian
Ucapkan pengiriman Anda menggunakan data. Data dapat memberi tahu Anda lebih banyak kepada audiens Anda untuk melihat persentase apa yang sebenarnya Anda targetkan.
Informasi yang Anda berikan kepada audiens Anda akan memiliki dampak kepercayaan yang lebih tinggi. Sehingga kepercayaan audiens terhadap pitching yang Anda berikan semakin besar kemungkinan audiens untuk mempertimbangkan Anda.
Menggunakan Visualisasi
Menampilkan data dengan grafik atau infografis adalah cara mudah untuk menambahkan daya tarik visual ke presentasi Anda. Saat melempar produk atau layanan, Anda dapat lebih melibatkan audiens dengan mengaktifkan interaksi dengannya.
Pendekatan ini memberi mereka pemahaman yang lebih nyata tentang ide Anda dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Anda juga dapat membuat demonstrasi video.
Melakukan Dengan Jelas
Konten yang menarik tentu merupakan hal yang baik, namun perhatikan cara Anda menyampaikannya saat presentasi. Jika komunikasi Anda tidak terlalu lancar, Anda dapat berlatih artikulasi dan latihan pra-presentasi dengan “Tes Nenek”. Cara ini sangat efektif untuk membuktikan apakah presentasi Anda bagus atau tidak.
Sederhananya, nenek (bahkan anak kecil) juga harus bisa memahami apa yang Anda katakan atau memahami garis besar ide Anda.
Cara menerapkan metode “Nenek Test” adalah dengan berlatih di depan orang lain yang bukan rekan kerja atau jurusan yang sama. Jika mereka tidak mengerti, maka cara Anda menjelaskan ide Anda tidak cukup jelas untuk dipahami oleh orang awam.
Tonjolkan Point Menarik
Penyampaian gagasan harus menarik bagi audiens. Jika Anda tidak berhasil memiliki “first impression” mereka, Anda sudah kehilangan momentum untuk bisa melanjutkan dengan perhatian penuh para audiens.
Sehingga Anda harus memastikan audiens sudah mendapatkan 2-3 info paling penting mengenai gagasan Anda di 30 detik pertama presentasi. Berikan “peta” mengenai alur presentasi dan berikan juga “rambu-rambu” selama presentasi untuk menandakan aspek-aspek paling menarik dari pitch Anda.
Akhiri dengan Call To Action
Audiens Anda terlalu sibuk untuk mengetahui apa yang harus mereka lakukan selanjutnya. Jadi, beri tahu mereka apa yang harus dilakukan.
Sesuaikan kebutuhan CTA dengan kebutuhan Anda. Anda dapat menyisipkan CTA di tengah atau akhir presentasi. Pastikan undangannya keras dan jelas, jangan membuat pilihan ganda.
Undangan ini membuat perbedaan besar antara Anda dan presentasi lainnya. CTA adalah pintu menuju tujuan berikutnya yang Anda inginkan. Pastikan Anda dapat memberikan manfaat atau solusi kepada audiens sehingga memungkinkan Anda untuk memimpin mereka secara persuasif.
Hal yang Membuat Tidak Menarik
Pitching yang baik tentu berdampak Setelah mengetahui strategi agar proses pitching Anda berhasil, hindari hal-hal berikut yang dapat membuat pitching Anda tidak menarik perhatian audiens:
Struktur Penyampaian
Periksa struktur dan alur cerita Anda, nilai sendiri dan cobalah untuk mendapatkan umpan balik dari supervisor atau kolega Anda sebelum memulai presentasi dengan klien. Cerita adalah salah satu bagian terpenting dalam memperkenalkan diri kepada orang lain, terutama saat melempar.
Agar calon klien dapat memahami ide-ide terkait produk dan bisnis yang Anda jalankan, maka Anda harus menceritakannya dengan cerita yang jelas, runtut, dan mudah dipahami.
Riset Kurang Mendalam
Dalam hal latihan saat presentasi, pitching di depan calon klien berarti Anda harus mengetahui produk Anda dengan jelas. Jadi, Anda harus melakukan riset mendalam mengenai produk atau bisnis Anda.
Tentunya riset akan menimbulkan kepercayaan diri bagi Anda saat menyampaikan ide dan audiens dapat memahami secara utuh tentang produk Anda.
Terlalu Banyak Informasi
Dalam hal waktu yang Anda miliki sangat sedikit, jadi gunakan waktu itu secara proporsional. Jangan biarkan diri Anda mengambil terlalu banyak waktu audiens Anda.
Saat Anda bersiap, cobalah untuk memeriksa isi ide Anda, dan pastikan untuk menghapus struktur cerita yang tidak perlu. Hindari memberikan informasi yang multitafsir yang dapat membuka peluang terjadinya kesalahpahaman.