Menjalankan sebuah perusahaan bagi seorang pebisnis bukanlah hal yang mudah. Anda harus memiliki keterampilan pengambilan keputusan yang baik, bahkan dalam situasi kritis. Selain itu, keputusan tersebut harus di landasi oleh latar belakang yang baik.
Etika bisnis adalah aturan tidak tertulis, tetapi penting untuk Anda patuhi dan terapkan demi kebaikan perusahaan. Lantas, apa saja yang termasuk dalam prinsip-prinsip etika bisnis dan bagaimana penerapannya? Baca selengkapnya ulasan Indonesia Pride Consulting tentang pengertian dan contoh pelanggaran berikut ini.
Pengertian Etika Bisnis
Dalam menjalankan bisnis bersama dengan pemangku kepentingan, perusahaan harus memastikan bahwa hubungan antara mereka selalu baik. Solusi dari permasalahan ini adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis di dalam perusahaan.
Etika bisnis adalah segala sesuatu tentang pedoman norma bagi perusahaan dalam mengambil keputusan. Dengan menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan pemangku kepentingan melalui penerapan prinsip-prinsip etika, maka potensi pertumbuhan bisnis juga semakin terjamin.
Teori Etika Bisnis
Secara umum teori ini memang berbicara tentang bagaimana perilaku bisnis yang baik dan sesuai dengan norma. Namun, ada empat teori besar yang juga di pelajari dalam konsep ini. Baca lebih lanjut tentang menjelaskan empat teori etika dalam bisnis di bawah ini.
Teori Keutamaan
Teori pertama adalah tentang keutamaan melihat bagaimana seseorang berperilaku. Tingkah laku atau sikap seseorang yang baik akan melahirkan budi pekerti dan akhlak yang baik pula.
Teori Hak
Seperti pembahasan etika pada umumnya, teori hak berbicara tentang sesuatu yang patut dan harus di peroleh oleh seorang individu. Sehingga jika di lihat dari segi bisnis, segala keputusan yang di ambil perusahaan tidak boleh melanggar hak seseorang.
Teori Deontologi
Teori deontologi dalam etika bisnis menekankan kewajiban seseorang untuk berperilaku sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan. Misalkan Anda bekerja di sebuah perusahaan dan bertugas menangani pemasaran produk, maka menurut teori deontologi dalam etika bisnis, tugas ini harus Anda lakukan dengan baik.
Teori Teleologi
Kata teleologi berasal dari kata Yunani “telos” yang berarti tujuan atau akhir. Teori ini menganggap bisnis yang etis adalah bisnis yang berhasil menciptakan keseimbangan hingga ke tujuan akhir. Jadi dengan kata lain, teori ini di dasarkan pada konsep kebaikan.
Prinsip Etika Bisnis
Selain keempat teori utama tersebut, ada prinsip etika yang harus di ikuti selama penerapannya. Indonesia Pride Consulting telah merangkum sejumlah prinsip utama dalam poin-poin berikut.
Otonomi
Seperti yang kita ketahui, kompetensi seorang pelaku bisnis dalam mengambil keputusan haruslah baik. Prinsip otonomi memandang hal ini sebagai kewenangan penuh perusahaan. Dengan demikian, visi dan misi yang di susun berdampak baik bagi kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan perusahaan.
Equilibrium
Terkait dengan otonomi pelaku usaha, semua keputusan yang di ambil juga harus berimbang. Dengan kata lain, perusahaan tidak boleh berat sebelah dalam mengambil keputusan. Misalnya pemberian upah sesuai kontrak dan iuran kerja karyawan.
Kehendak Bebas
Kehendak bebas yang di maksud adalah rata-rata kesempatan yang dapat di peroleh individu. Semua pelaku bisnis memiliki porsi yang sama sesuai dengan potensinya, tidak boleh ada batasan untuk kepentingan satu kelompok saja.
Responsibility
Sebelumnya, teori deontologi juga membahas tanggung jawab pelaku usaha. Jadi selain menerima kehendak bebas, segala perilaku atau tindakan yang di lakukan harus di pertanggungjawabkan.
Honesty
Dalam ranah bisnis, transparansi kejujuran juga harus di terapkan dalam perilaku. Contohnya adalah pada saat melakukan transaksi jual beli produk, prosedur yang di lakukan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan. Tidak hanya itu, contoh lainnya adalah pelaporan keuangan yang juga harus berdasarkan transparansi.
Faktor Yang Mempengaruhi
Melihat banyaknya pelanggaran etika yang terjadi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan menimbulkan anggapan bahwa ada hal-hal yang mempengaruhi etika bisnis, berikut beberapa di antaranya:
- Tekanan di dapat karena persaingan dari kompetitor
- Kondisi perekonomian
- Kesalahan operasional
- Pengetahuan individu tentang etika
- Permintaan pasar yang tidak sesuai dengan kemampuan perusahaan
Sekarang Anda sudah tahu arti dari contoh kasus yang berkaitan. Pada dasarnya, beberapa faktor pemicu pelanggaran latar belakang etika bisnis perusahaan tidak bisa di jadikan alasan.
Sebagai seorang pengusaha, sudah sewajarnya segala resiko yang ada pada faktor tersebut dapat di atasi dengan manajemen yang baik. Dengan begitu, berbagai masalah bisa di hindari dan banyak dampak positif yang di dapat